Ulasan Film Hati Suhita Dari Penggemarnya

Film Hati Suhita menarik perhatian keluarga kaum milenial terutama santri. Mengapa? Karena alur ceritanya relevan dan unik dalam mengisahkan perjodohan, karir dan pergaulan kehidupan pesantren dan keluarga. Dikatakan unik karena filmnya mengisahkan pergulatan kemerdekaan hati serta tanggung jawab untuk menjadi pribadi yang unggul sesuai dengan ilmu, minat dan bakat yang dipelajari semasa menempuh ilmu di sekolah. Film ini penuh dengan nilai religi dan humoris, sehingga membuat penontonnya merasa terhibur juga termotivasi untuk menjadikan kehidupan berumah tangganya penuh keseruan yang harus diperjuangkan dan bisa bernilai ibadah.

Banyak sisi positif yang harus diaplikasikan antar pasangan individu baik dari sisi perempuan maupun laki-laki. Diantaranya Mengenali pasangan hidup, ini meruapakan proses yang unik untuk setiap individu, dan tidak ada satu formula pasti untuk menemukan atau menjalani hubungan yang sehat dan bahagia. Namun beruntungnya kita sebagai umat Islam memiliki contoh teladan terbaik, yaitu Baginda Rasul SAW yang tertulis sebagai hadits Nabi. Dalam Kitab Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, Allah menjelaskan bahwa pasangan itu seperti pakaian yang berfungsi untuk menutupi dan memperindah hubungan. Selain itu yang bisa kita teladani secara langsung tentang ilmu pernikahan orang tua kita. Dalam film Suhita mengingatkan betapa pentingnya figur orang tua dalam mengantarkan anak-anaknya menuju kehidupan yang Sakinah mawaddah dan Rahmah untuk ilmu rumah tangga. Mereka yang sudah punya pengalaman dalam menggapai keutuhan rumah tangga yang diridhai Allah. Mengatasi konflik dan penyelesaiannya ditunjukkan melalui film ini bahwa tidak mungkin untuk menghindari konflik dalam hubungan. Yang penting cara menangani konflik tersebut serta penyelesaian yang sehat dan penuh pengertian adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap kuat dengan senantiasa meminta petunjuk hanya pada yang Kuasa.

Menjaga hubungan baik antar sesama tokoh sangat sesuai dengan budaya Indonesia, sehingga tidak adanya tokoh antagonis dalam film Hati Suhita. Semua tokoh memerankan peran sangat solid dan responsif untuk menjunjung tinggi nilai kesakralan pernikahan sebagai ibadah.  Menurut reviewer yang perlu ditonjolkan lagi dalam film ini ialah sholat wajib berjamaah bersama pasangan halalnya. Yang mana dengan pernikahan perkara sunnah kalau dikerjakan bersama pahalanya menjadi berlipat, apalagi yang ibadah wajib.

Read More

Dunia pesantren sangat epik dibawakan oleh tokoh film Hati Suhita. Ilmu pesantren secara umum sudah terimplementasikan melalui film ini. Terlihat dari kesehariannya jiwa santri yang selalu mengaji, berarti membaca, memahami dan mengamalkan kitab Sucinya sedikit demi sedikit berkembang dan terpatri meskipun sudah tidak lagi menjadi santri di pesantren. Suasana pesantren juga terlihat modern selaras dengan perkembangan dunia teknologi. Bahan ajar termodifikasi oleh pengajar melalui modul-modul. Layanan administrasi pesantren juga memanfaatkan digitalisasi keuangan, sehingga memberi kesan promotif untuk eksistensi santri dan pesantren Indonesia.

Secara keseluruhan penyajian film Hati suhita sangat proporsional antara unsur religi, adab dan humornya. Ini yang menambah nilai plus bahwa santri dan pesantren siap menjadi rujukan semua kalangan untuk sama-sama berperan memanusiakan manusia serta bersama berproses menjadi insan yang menghambakan diri pada Sang Khaliq. Salam Santri

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *