Beberapa pemberitaan media dalam tiga tahun terakhir ini tentang pesantren sangat tidak pantas jika tindakan asusila ataupun kriminal terjadi di pesantren. Hal ini sudah ditindaklanjuti pihak berwajib dan penyebabnya bukan nama pesantrennya, akan tetapi disalah gunakan oleh seseorang atau individu yang mengatasnamakan pengasuh pesantren tersebut. Masyarakat berharap sudah tidak ada lagi pihak yang melakukan perbuatan melanggar norma agama membawa nama besar pesantren. Dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik, pesantren dapat menjadi pusat pendidikan agama yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas, bahkan mampu menopang roda perekonomian sehingga membawa dampak kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Lalu apa yang menjadi standarisasi bahwa pesantren itu memiliki integritas tinggi dalam mengamalkan nilai pendidikan, berikut kriteria secara umumnya
- Dalam mendirikan pesantren, modal utama yang perlu dijalankan pertama kali mematuhi semua peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam operasionalnya. Ini mencakup izin pendirian, izin bangunan, dan kewajiban pajak.
- Pesantren juga harus menjaga transparansi dalam pengelolaan keuangan, termasuk pembuatan laporan keuangan yang jelas dan teratur yang dapat diperiksa oleh pihak berwenang atau anggota masyarakat yang terlibat.
- Kualitas Pendidikan Pesantren harus memiliki kurikulum yang relevan, guru yang berkualitas, dan metode pengajaran yang efektif. Santri harus merasakan manfaat nyata dari pendidikan yang mereka terima.
- Keterbukaan dan komunikasi yang baik dengan masyarakat, juga melibatkan kegiatan sosial bersama sehingga dampak pelayanan pesantren bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung.
- Menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pendidikan formal, organisasi sosial, atau lembaga keagamaan lainnya, agar dapat membantu memperkuat reputasi pesantren dan memberikan dukungan yang lebih besar kepada masyarakat.
- Memastikan kegiatan santri bahwa santri mendapatkan perawatan yang baik, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan layanan kesehatan. Kualitas hidup santri yang baik akan tercermin dalam kepercayaan masyarakat.
- Pesantren harus terus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan layanannya. Ini dapat melibatkan pelatihan guru, peningkatan fasilitas, dan penyesuaian dengan perkembangan zaman.
Menjalankan peran pesantren dengan integritas, transparansi, dan perhatian yang tulus terhadap kebutuhan santri merupakan nodal utama untuk mendapatkan kepercayaan dan daya tarik masyarakat. Kepercayaan masyarakat adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik untuk menjaga keberlanjutan pesantren.